BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 09 November 2010

Subnetting dari IP Kelas B

Pada pembahasan kali akan dibahas masalah Subnetting. Untuk tugas kali ini, diminta untuk melakukan subnetting pada IP kelas B sebanyak 12 subnetting. Pertama kita lakukan perhitungan untuk banyaknya host 
yang mungkin dari 20 hingga 214.

Dengan perhitungan VLSM, contoh pada 214, dimana banyak bit yang dipinjam dapat dihitung dengan rumus 32 – n, sehingga 32 – 14 = 18 dimana 18 merupakan banyaknya bit yang dibutuhkan untuk subnetting pertama. Begitupun untuk 213, menjadi 32-13 = 19, hingga 12 dan seterusnya dapat dilihat pada tabel. 


Pada Kelas B. diambil IP private yaitu 172.16.0.0 yang akan dihitung subnettingnya sebanyak 12. Pada percobaan perhitungan subnetting, disini dilakukan pembatasan jumlah permintaan host pada tiap nilai 2n. Dengan VLSM maka perhitungan subnetting pada kelas B (pemakaian bit), IP HOST, IP Network dan IP Broadcast akan seperti pada tabel berikut :

klik disini untuk lebih jelasnya.

   Pada tabel, jika ingin membangun 15000 HOST dengan cara subnetting dari kelas B dengan IP 172.16.x.x,

->> pertama kali cari 2n yang paling mendekati angka 15000 ditambah 2 (yaitu NID dan BID) menjadi 15002 adalah 214 (16384). Maka IP awal menjadi 172.16.0.0/18. Angka 18 didapat dari 32 – 14, yaitu banyak bit yang dipakai untuk network ID.

->> kedua, bagi nilai 16384 dengan 256(yaitu jumlah maksimal bit 0-255), maka akan didapat hasil sebesar 64, dimana merupakan jumlah network yang menggunakan 18 bit dari 32 bit perhitungan IP. sehingga range IP menjadi 172.16.0.0/18 hingga 172.16.63.255/18.

->> Network ID (NID) = 172.16.0.0, Broadcast ID (BID) = 172.16.63.255/18, dan HOST yang dimungkinkan pada subnetting pertama ini yaitu 172.16.0.1/18 hinga 172.16.63.254/18.

->> Untuk netmask-nya, pertama adalah 255.255.0.0 merupakan netmask awal. setelah di-subnetting, netmask menjadi 255.255.192.0. perhitungannya NID 16 bit + 2bit setelahnya dan sisanya untuk host id. dalam biner menjadi 1111 1111 | 1111 1111 | 1100 0000 | 0000 0000 hinga 1111 1111 | 1111 1111 | 1100 0000 | 1111 1111.

->> untuk selanjutnya, menggunakan cara( 4 langkah diatas) yang sama dalam menentukan NID, BID, Host ID, dan netmask untuk 2n lainya.

Senin, 08 November 2010

PRE-TEST & KUIS JARKOMLAN

Nama  :  RIKO APRILIANTO
Kelas  :  4IA15
NPM  :  50407728

TES AWAL -- VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)

VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)
digunakan untuk membagi IP address menjadi beberapa network.berguna agar menghindari pemborosan pemakaian atau pemberian IP address ke instansi tertentu.VLSM membagi network bukan berdasarkan kelas melainkan berdasarkan subnetmask atau disebut juga Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
Contoh Kasus VLSM :
diketahui :
*Sebuah Gedung 5 lantai
*IP Lokal 200.0.1.0/24
*IP Lokal 200.0.2.0/24
*Kebutuhan perlantai :
# 11 PC untuk Accountung Staff
# 3 PC untuk Ruang Server
# 7 PC untuk IT Staff
# 28 PC untuk Operatinal Staff
# 30 PC untuk CS Staff
1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
TULISKAN SUBNET DALAM TABEL
======================
Jawaban :
Pemahaman soal :
>>Setiap lantai memiliki 30 PC untuk CS Staff, 28 PC untuk Operational Staff, 11 PC untuk Accounting Staff, 7 PC untuk IT Staff, dan 3 PC untuk Ruang Server. Sehingga tiap lantai membutuhkan 79 PC.
>>Masing-masing dari divisi mempunyai router yang saling terhubung dengan router divisi lain, agar bisa berbagi informasi. tiap lantai punya 5 divisi = 5 router dibutuhkan.
>>Tiap lantai juga dihubungkan dengan router sehingga, divisi tiap lantai bisa terhubung, 5 lantai = 5 router dibutuhkan. Contohnya divisi IT staff lt.1 dapat berbagi data dengan divisi IT Staff pada lt.2 dan lainya atau, dengan divisi lain pada lantai lainnya.

1. Skema Network sebagai berikut
 
nb : Untuk lebih jelas klik saja gambarnya

keterangan gambar :

2. Subnetting-nya sebagai berikut
a. Subnet pertama untuk Router pada Divisi
Jumlah divisi = 5
Jumlah lantai = 5
Jumlah router per lantai = 5
#Subnet untuk Router per divisi = 5x (5x 3 Host + 5x (NID+BID))
Berarti 2n – 2 >= 125, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 7 = 25
IP router menjadi 200.0.1.0/25 – 200.0.1.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
-> hasilnya jika 1 router memiliki 3 host + 1 NID + 1 BID = 5 host untuk router per divisi
=>>selanjutnya, lakukan subnetting dari IP 200.0.1.128/25
#Subnet untuk Router per lantai =  5×2 Host + 5x(NID + BID) = 20
Berarti 2n – 2 >= 20, n = 5, jumlah vlsm = 32
Net prefix = 32 – 5 = 27
IP router menjadi 200.0.1.128/27 – 200.0.1.159/27 dengan netmask 255.255.255.224
-> hasilnya router 2 host + 1 NID + 1 BID = 4 host yang dibutuhkan untuk router per lantai.
 
=>> untuk subnet per divisi per lantai dimana memiliki total 79 PC(79 host) + 5 router + 1 NID + 1 BID = 86 host, menggunakan IP 200.0.2.0/24
**Maka menjadi :
Berarti 2n – 2 >= 86, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 5 = 27
IP router menjadi 200.0.2.0/25 – 200.0.2.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
=> hasilnya 5 host + 1 NID + 1 BID = 7 host yang dibutuhkan untuk subnetting per divisi per lantai
 
=>> selanjutnya, dari 5 IP host yang telah dilakukan subnet untuk masing-masing divisi.
- untuk divisi CS Staff : 30 PC ( 30 host) + NID + BID = 32, dengan IP awal 200.0.2.2/25(lt.1), 200.0.2.9/25(lt.2), 200.0.2.16/25(lt.3), 200.0.2.23/25(lt.4), dan 200.0.2.30/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 32, n = 6, jumlah vlsm = 64, net prefix = 32 – 6 = 26
- untuk divisi Operational Staff : 28 PC ( 28 host) + NID + BID = 30, dengan IP awal 200.0.2.3/25(lt.1), 200.0.2.10/25(lt.2), 200.0.2.17/25(lt.3), 200.0.2.24/25(lt.4), dan 200.0.2.31/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 30, n = 5, jumlah vlsm = 32, net prefix = 32 – 5 = 27
- untuk divisi Accounting Staff : 11 PC ( 11 host) + NID + BID = 13, dengan IP awal 200.0.2.4/25(lt.1), 200.0.2.11/25(lt.2), 200.0.2.18/25(lt.3), 200.0.2.25/25(lt.4), dan 200.0.2.32/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 13, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28
- untuk divisi IT Staff : 7 PC ( 7 host) + NID + BID = 9, dengan IP awal 200.0.2.5/25(lt.1), 200.0.2.12/25(lt.2), 200.0.2.19/25(lt.3), 200.0.2.26/25(lt.4), dan 200.0.2.33/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 7, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28
- untuk divisi Ruang Server : 3 PC ( 3 host) + NID + BID = 5, dengan IP awal 200.0.2.6/25(lt.1), 200.0.2.13/25(lt.2), 200.0.2.22/25(lt.3), 200.0.2.27/25(lt.4), dan 200.0.2.34/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 5, n = 8, jumlah vlsm = 8, net prefix = 32 – 3 = 29
>> Hasilnya , dapat dilihat pada tabel dibawah ini
nb :
- Pada Subnet untuk CS Staff, jumlah Host + NID + BID-nya adalah 32 bukan 64, Kenapa? Hal ini dikarenakan jika subnet dengan jumlah host 64 maka hanya cukup untuk lt. 4 ( 4 x 64 = 256), untuk lantai 5 tidak ada sisa untuk subnet. Maka dari itu, host-nya menjadi 32 (30 host, 1 NID, 1 BID) dengan net prefix tetap 26 (5 x 32 = 160).
- Untuk net prefix yang sama pada subnetting, IP-nya akan berlanjut. contoh kasus pd lt.1 untuk CS Staff, yang dimulai dari 200.0.2.2/25 di-subnet menjadi 200.0.2.2/26 – 200.0.2.33/26 sedangkan pada CS Staff lt.2 dimulai dari 200.0.2.9/25 disubnet 200.0.2.9/26 – 200.0.2.40/26, maka IP subnet CS Staff lt.2 ada yang termasuk IP subnet lt.1 untuk CS Staff. Maka dari itu pada CS Staff IP dilanjutkan menjadi 200.0.2.34/26 – 200.0.2.65/26. Begitupun untuk Divisi lainnya.

TES AKHIR -- VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)

Latihan Subnetting, VLSM
Network address : 200.200.200.0/16
Ada 5 network yang dibuat yaitu :
Management 32 host
HRD 16 Host
Administrasi 8 Host
IT 4 Host
Sales 16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).
Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :
Nama Host NA Range Broadcast SM
Management 32 host



HRD 16 Host



Administrasi 8 Host



IT 4 Host



Sales 16 Host





Jawaban :

Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan