BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 31 Oktober 2010

SNB (Social Network Business)


Social Network Business dalam bahasa Indonesia biasa disebut  layanan jaringan sosial. Sebuah layanan jaringan sosial adalah layanan online, platform, atau situs yang berfokus pada bangunan dan mencerminkan dari jaringan sosial atau hubungan sosial antara orang-orang. 


Kebanyakan layanan jaringan sosial berbasis web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi melalui internet , seperti e-mail dan pesan instan. Meskipun komunitas online jasa kadang-kadang dianggap sebagai sebuah layanan jaringan sosial. Dalam arti yang lebih luas, layanan jaringan sosial biasanya berarti berpusat-pelayanan individual sedangkan komunitas online layanan adalah kelompok-berpusat. Situs jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi gagasan, kegiatan, acara, dan kepentingan dalam jaringan masing-masing.
Jenis utama layanan jaringan sosial adalah mereka yang berisi kategori tempat-tempat (seperti reuni sekolah atau sekelas), sarana untuk terhubung dengan teman-teman dan sistem rekomendasi terkait dengan kepercayaan.
Beberapa Social Network Business yang ada didunia yaitu sebagai berikut :
  • ­     Facebook , Bebo dan Twitter banyak digunakan di seluruh dunia.
  • ­     MySpace dan LinkedIn yang paling banyak digunakan di Amerika Utara
  • ­       Nexopia terutama di Kanada
  • ­       Hi5 , Hyves kebanyakan di Belanda
  • ­       StudiVZ kebanyakan di Jerman
  • ­       iWiW kebanyakan di Hungaria
  • ­       Tuenti kebanyakan di Spanyol
  • ­       Nasza-Klasa terutama di Polandia
  • ­     Decayenne , Tagged , XING ,Badoo dan Skyrock di beberapa bagian Eropa
  • ­     Orkut dan Hi5 di Amerika Selatan , India dan Amerika Tengah
  • ­     Friendster , Mixi , Multiply , Orkut , celaka , RenRen dan Cyworld di Asia dan Kepulauan Pasifik dan Orkut dan di India.

SEJARAH JEJARING SOSIAL (SOCIAL NETWORKING)

Potensi jaringan komputer untuk memfasilitasi bentuk-bentuk baru dimediasi interaksi sosial-komputer disarankan sejak dini. Upaya untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi komputer yang dimediasi dibuat dalam banyak layanan online dini, termasuk Usenet , ARPANET , LISTSERV , dan buletin papan jasa ( BBS ). Banyak fitur prototipikal situs jejaring sosial juga hadir dalam layanan online seperti America Online , Prodigy , dan CompuServe.
Awal jejaring sosial di World Wide Web dimulai dalam bentuk komunitas online umum seperti Theglobe.com (1994), Geocities (1994) dan Tripod.com (1995). Banyak pengguna awal komunitas ini fokus pada membawa orang untuk berinteraksi dengan satu sama lain melalui chat room, dan didorong untuk berbagi informasi pribadi dan ide-ide melalui halaman web pribadi dengan menyediakan publishing tools yang mudah digunakan dan ruang web gratis atau murah. Beberapa komunitas - seperti Classmates.com - mengambil pendekatan yang berbeda dengan hanya memiliki link orang satu sama lain melalui alamat email. Pada akhir 1990-an, profil pengguna menjadi fitur utama dari situs jejaring sosial, memungkinkan pengguna untuk menyusun daftar "teman" dan mencari pengguna lain dengan minat yang sama.
Sosial metode jaringan baru dikembangkan pada akhir 1990-an, dan banyak situs mulai mengembangkan fitur yang lebih lanjut bagi pengguna untuk mencari dan mengelola teman-teman. ni generasi baru situs jejaring sosial mulai berkembang dengan munculnya Friendster pada tahun 2002 , dan segera menjadi bagian dari mainstream Internet. Friendster diikuti oleh MySpace dan LinkedIn setahun kemudian, dan akhirnya, Bebo . Membuktikan peningkatan pesat dalam 'popularitas situs jejaring sosial, pada tahun 2005, MySpace dilaporkan mendapatkan tampilan halaman lebih dari Google . facebook diluncurkan pada tahun 2004, sejak menjadi situs jaringan sosial terbesar di dunia.
Hari ini, diperkirakan bahwa sekarang ada lebih dari 200 situs aktif menggunakan berbagai model jaringan sosial.


STRUKTUR UMUM

Dasar-dasar
Situs jejaring sosial cenderung untuk berbagi beberapa fitur konvensional. Paling sering, pengguna individu didorong untuk membuat profil yang berisi berbagai informasi tentang diri mereka sendiri. Pengguna sering dapat meng-upload foto sendiri untuk profil mereka, posting entri blog bagi orang lain untuk membaca, mencari pengguna lain dengan minat yang sama, dan mengkompilasi dan daftar saham kontak. Selain itu, profil pengguna sering memiliki bagian yang didedikasikan untuk komentar dari teman dan pengguna lain. Untuk melindungi privasi pengguna, jaringan sosial biasanya memiliki kontrol yang memungkinkan pengguna untuk memilih siapa yang dapat melihat profil mereka, hubungi mereka, menambahkan mereka ke daftar kontak mereka, dan sebagainya.
Dalam beberapa tahun terakhir, itu juga menjadi umum untuk berbagai macam organisasi untuk membuat profil untuk mengiklankan produk dan jasa.

Fitur Tambahan
Beberapa jaringan sosial memiliki fitur tambahan, seperti kemampuan untuk membuat kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan bersama atau afiliasi, atau tinggal meng-upload video streaming, dan melakukan diskusi di forum. Geosocial jaringan internet opts pemetaan-jasa co untuk mengatur partisipasi pengguna sekitar fitur geografis dan mereka atribut.
Ada juga kecenderungan untuk lebih interoperabilitas antara jaringan sosial yang dipimpin oleh teknologi seperti OpenID dan OpenSocial .
Akhir-akhir ini, jaringan sosial mobile telah menjadi populer. Di komunitas ponsel paling, pengguna ponsel kini dapat membuat profil mereka sendiri, membuat teman-teman, berpartisipasi dalam kamar chatting, membuat chat room, terus percakapan pribadi, berbagi foto dan video, dan blog saham dengan menggunakan ponsel mereka. pengguna telepon mobile pada dasarnya terbuka untuk setiap opsi bahwa seseorang duduk di komputer memiliki. Beberapa perusahaan menyediakan layanan nirkabel yang memungkinkan pelanggan untuk membangun komunitas mobile mereka sendiri dan merek, tapi salah satu layanan nirkabel yang paling populer untuk jaringan sosial di Amerika Utara adalah facebook Mobile.

Sosial jaringan layanan hosting
Sebuah jaringan sosial layanan hosting adalah layanan hosting web host yang secara khusus penciptaan pengguna berbasis web layanan jaringan sosial, bersama aplikasi terkait. Layanan tersebut juga dikenal sebagai jaringan sosial vertikal karena penciptaan SNSes yang diperuntukkan untuk kepentingan pengguna tertentu dan niche, seperti yang lebih besar, SNSes bunga-agnostik, jasa pelayanan khusus seperti jaringan juga dapat memiliki kemampuan untuk membuat semakin-niche kelompok pengguna.

Model Bisnis
Beberapa jaringan sosial saat ini uang untuk biaya keanggotaan. Pada bagian, ini mungkin karena jaringan sosial adalah layanan baru yang relatif, dan nilai menggunakan mereka belum mantap dalam 'pikiran pelanggan. Perusahaan seperti MySpace dan dapat menjual iklan online di situs mereka. model bisnis mereka adalah berdasarkan jumlah keanggotaan yang besar, dan pengisian untuk keanggotaan akan menjadi kontraproduktif. Beberapa percaya bahwa informasi yang lebih dalam bahwa situs terhadap setiap pengguna akan memungkinkan jauh lebih baik daripada iklan bertarget situs lain yang saat ini dapat menyediakan.
Jaringan sosial beroperasi dengan model bisnis otonom, di mana para anggota jaringan sosial yang menjadi peran ganda baik sebagai pemasok dan konsumen konten. Hal ini berbeda dengan model bisnis tradisional, dimana para pemasok dan konsumen adalah agen yang berbeda. Pendapatan biasanya diperoleh dalam model bisnis otonom melalui iklan, tapi berbasis pendapatan berlangganan adalah mungkin bila keanggotaan dan konten tingkat yang cukup tinggi.

DAMPAK SOSIAL
Berbasis web layanan jaringan sosial memungkinkan untuk menghubungkan orang-orang yang berbagi minat dan aktivitas di, ekonomi, dan geografis perbatasan politik.  Melalui e-mail dan pesan instan, komunitas online yang dibuat di mana ekonomi hadiah dan altruisme timbal balik didorong melalui kerjasama . Informasi ini sangat cocok untuk hadiah ekonomi , sebagai informasi adalah nonrival baik dan dapat berbakat di praktis tanpa biaya.
Facebook dan lainnya alat jaringan sosial semakin objek penelitian ilmiah. Sarjana di berbagai bidang mulai untuk menyelidiki dampak dari situs jejaring sosial, menyelidiki bagaimana situs tersebut dapat bermain dalam isu-isu identitas , privasi , modal sosial , budaya pemuda , dan pendidikan.
Beberapa situs mulai memanfaatkan kekuatan model jejaring sosial untuk filantropi . model seperti itu menyediakan sarana untuk menghubungkan dinyatakan industri terfragmentasi dan organisasi kecil tanpa sumber daya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dengan pengguna yang berminat. Jaringan sosial menyediakan cara yang berbeda bagi individu untuk berkomunikasi secara digital. Komunitas ini hypertexts memungkinkan untuk berbagi informasi dan ide-ide, suatu konsep lama yang ditempatkan di lingkungan digital.

DOMAIN APLIKASI

Aplikasi Pemerintah

Jaringan sosial yang lebih baru-baru ini digunakan oleh berbagai instansi pemerintah. Alat jaringan sosial berfungsi sebagai cara yang cepat dan mudah bagi pemerintah untuk mendapatkan pendapat masyarakat dan untuk menjaga publik diperbaharui pada aktivitas mereka.

Aplikasi Bisnis

Penggunaan layanan jaringan sosial dalam konteks perusahaan menyajikan potensi memiliki dampak yang besar terhadap dunia bisnis dan kerja ( Fraser & Dutta 2008 ).
Jaringan sosial menghubungkan orang dengan biaya rendah, ini dapat bermanfaat bagi pengusaha dan usaha kecil yang ingin memperluas basis menghubungi mereka. Jaringan ini sering bertindak sebagai alat manajemen hubungan pelanggan bagi perusahaan yang menjual produk dan jasa. Perusahaan juga dapat menggunakan jaringan sosial untuk iklan dalam bentuk banner dan iklan teks. Sejak perusahaan beroperasi secara global, jaringan sosial bisa membuatnya lebih mudah untuk tetap berhubungan dengan kontak di seluruh dunia.
Salah satu contoh jaringan sosial yang digunakan untuk tujuan bisnis adalah LinkedIn ,. com yang bertujuan untuk interkoneksi profesional. LinkedIn memiliki lebih dari 40 juta pengguna di lebih dari 200 negara.

Aplikasi Pendidikan

Para Sekolah Nasional Asosiasi Dewan melaporkan bahwa hampir 60 persen dari siswa yang menggunakan jaringan sosial berbicara tentang topik pendidikan online dan, mengejutkan, lebih dari 50 persen khusus berbicara tentang sekolah. Namun sebagian besar kabupaten sekolah memiliki peraturan yang ketat terhadap hampir semua bentuk jejaring sosial selama hari sekolah - meskipun siswa dan orang tua melaporkan perilaku beberapa masalah online.
Jaringan sosial fokus pada mendukung hubungan antara guru dan antara guru dan siswa mereka sekarang digunakan untuk pembelajaran, pengembangan profesional pendidik, dan berbagi konten.

Aplikasi Medical

Jaringan sosial mulai diadopsi oleh para profesional kesehatan sebagai alat untuk mengelola pengetahuan institusional, menyebarkan peer to peer pengetahuan dan untuk menyoroti dokter dan institusi individu. Keuntungan menggunakan situs jejaring sosial medis khusus adalah bahwa semua anggota disaring terhadap lisensi dewan daftar negara praktisi.
Peran jaringan sosial terutama menarik bagi perusahaan farmasi yang menghabiskan kira-kira "32 persen dari dolar pemasaran mereka" mencoba untuk mempengaruhi para pemimpin pendapat jaringan sosial.


MEMANFAATKAN SITUS JARINGAN SOSIAL UNTUK BISNIS
Jutaan masyarakat Indonesia sekarang demam menggunakan situs jaringan soial (social network site) seperti facebook, twitter, myspace, plurk, dan lain-lain. Motif mereka bergabung dalam situs-situs tersebut beragam. Ada yang sekedar untuk mencari teman, ada yang memakainya untuk membuat komunitas, dan ada pula yang menggunakannya untuk keperluan bisnis.
Pada Jumat, 14 Agustus 2009, Trijaya FM Surabaya mengangkat tren penggunaan situs jaringan sosial untuk pengembangan bisnis sebagai tema siaran talkshow IT’s Time. Hari itu, Trijaya FM Surabaya mengundang DheZign Online Solution, sebuah perusahaan jasa konsultan dan pengembang website terkemuka yang berkantor di Surabaya, untuk membahas fenomena penggunaan situs jaringan sosial untuk pengembangan bisnis di internet.
Glenn Rosanno, sang pemandu acara mengawali obrolan dengan pertanyaan bagaimana DheZign berkembang dan memanfaatkan situs jaringan sosial untuk pengembangannya. Imam Muttaqin, Public Relations DheZign Online Solution, kemudian menceritakan bagaimana DheZign membangun bisnisnya hingga berkembang seperti sekarang. Menurutnya, perkembangan bisnis DheZign juga beriringan dengan pertumbuhan kesadaran orang-orang tentang pentingnya penggunaan media internet. Dalam hal pemanfaatan situs jaringan sosial, Imam mengatakan bahwa penting sekali untuk menciptakan ide-ide kreatif baik itu berupa wacana maupun kegiatan nyata yang bisa mengisi ruang-ruang obrolan di internet dan meningkatkan semangat orang untuk terus mengetahui lebih dalam tentang wacana yang sedang mengemuka.
Imam menambahkan, ada banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan dari situs jaringan sosial. Para pelaku bisnis dapat memanfaatkan status facebook atau tweet-nya twitter untuk memasang kalimat-kalimat yang dapat memancing orang berkomentar dan menularkannya ke orang lain. Aplikasi group serta event di facebook bisa sangat bermanfaat untuk mempublikasikan acara tanpa mengeluarkan banyak biaya. Lebih dari itu, respon calon peserta dapat diketahui lebih cepat dan lebih detail.
“Jika Anda menyediakan link ke website Anda pada status, tweet, note, informasi event, di account pribadi atau group, besar kemungkinan, pengunjung akan mengeklik link tersebut dan masuklah dia ke website Anda. Dari sana, traffic website akan semakin meningkat. Perusahaan pun makin dikenal”, tuturnya.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan pendengar IT’s Time, akhirnya obrolan semakin meluas tentang bagaimana memanfaatkan website untuk berbisnis. Menurut Mohammad Zulkarnain, Web Designer DheZign Online Solution, website bisa efektif untuk memperkenalkan perusahaan dan produknya dengan syarat performanya harus bagus. Selain menampilkan desain eyecatching sehingga pengunjung tertarik, menu-menu yang tersedia juga harus tersistematisasi dengan baik agar pengunjung mudah menemukan kebutuhannya. Foto-foto juga diatur sedemikian rupa dengan resolusi tepat dan tata letak yang menarik agar pengunjung bisa menikmatinya dengan nyaman.
Salah satu hal penting lainnya yaitu memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization). Zul mengingkatkan pentingnya mencermati tren kata atau kalimat yang sering digunakan para peselancar (browser) internet untuk menemukan apa yang dicarinya. Ia menyarankan untuk menambahkan kata atau kalimat tersebut dalam website, sehingga ketika seseorang mencari dengan kata atau kalimat tersebut maka website akan masuk dalam jajaran halaman depan hasil temuan.
Jika Anda blogger, sering-seringlah meninggalkan jejak atau komentar yang bermutu di blog orang lain atau situs-situs lain yang ramai dikunjungi orang. Kemudian, tinggalkan alamat blog atau website Anda di sana untuk meningkatkan kunjungan website.

5 TIPS MEMANFAATKAN JARINGAN SOSIAL MEDIA
Pemasaran bisnis melalui sosial media telah berkembang menjadi lebih canggih. Banyak bisnis-bisnis kecil yang memanfaatkan jasa internet khususnya sosial media web untuk membuat sebuah komunitas kemudian memasarkan produk mereka, namun mereka tidak mengetahui langkah selanjutnya.
Berikut ini adalah 5 tips strategi lanjutan bagi usaha kecil yang sudah memiliki komunitas di sosial media web, dan tidak mengetahui langkah selanjutnya.
Yang perlu Anda ketahui tentang strategi bisnis ini:
Definisi strategi sosial yang maju adalah teknik yang melampaui kehadiran media sosial yang normal. Memperkenalkan atau memperkuat pesan pemasaran sambil mendorong pengguna ke profil lain atau situs bisnis. Sebelum bergerak maju dengan strategi yang maju, penting bagi Anda memahami bisnis pemasaran sosial, memiliki pengalaman menarik konsumen, dan bahwa Anda memiliki pemahaman dasar pemasaran online.
1.  Penggunaan Multimedia
Konsumen saat ini, lebih menginginkan melihat barangnya terlebih dahulu, daripada membaca ribuan kata yang telah Anda buat untuk produk yang Anda jual. Konsumen lebih tertarik untuk mencari informasi mengenai gambar atau video dari produk yang Anda jual, kemudian mereka akan mempertimbangkan untuk membeli. Kabar baik untuk perusahaan, sangatlah mudah untuk menciptakan dan mempublikasikan produk dalam bentuk video dan gambar.
Selain itu, Anda juga dapat mengambil gambar pada acara kantor sebagai bagian untuk memperlihatkan budaya perusahaan. Hal ini bukan hanya membantu meyakinkan konsumen Anda agar membeli produk Anda, tetapi lebih menunjukkan bahwa perusahaan Anda rendah diri dan menghargai konsumen.
Video sangat berguna untuk menjelaskan deskripsi dari produk Anda, tentang bagaimana cara kerja produk tersebut.Tidak perlu mahal, kemaslah video dan gambar itu semenarik mungkin, agar pesan yang ingin Anda sampaikan jelas tertuju pada konsumen. Anda mungkin bisa mengunakan camcoder untuk merekam video tersebut.
Penggunaan multimedia harus mengesankan bisnis yang Anda jalankan menyenangkan, Anda peduli terhadap karyawan, dan yang paling penting bahwa Anda peduli tentang pelanggan Anda.
2.  Sinergi Pemasaran Offline dan Online
Banyak bisnis kecil melakukan beberapa jenis pemasaran offline, apakah itu radio, ataupun melalui media cetak. Pemasaran melalui cara offline memungkinkan Anda untuk meraih pasar dalam komunitas ini, selain itu untuk meningkatkan kepercayaan dalam bisnis Anda.
Untuk pemasaran online Anda dapat memanfaatkan jasa Facebook, atau blog URL lain sebagai tempat berkumpulnya komunitas Anda. Sinergi antara pemasaran offline dan online dapat membantu membangun komunitas Anda. Memperkenalkan portfolio bisnis Anda kepada pembeli potensial memungkinkan mereka dapat bergabung dalam komunitas Anda, entah sekarang atau di kemudian hari.
3.    Ketahui Perbedaan Platform Pada Sosial Media
Sekarang sosial media sudah semakin canggih karena terdapat platform yang berbeda bagi masing-masing sosial media. Namun, pada umumnya sosial media, tetap menyampaikan pesan Anda, tetapi sayangnya sosial media ini tidak dapat terikat untuk masing-masing situs karena perbedaan platform tersebut.
Masing-masing sosial media memiliki ciri khas sendiri. Apa yang mungkin diterima pada sosial media seperti Tumblr, mungkin akan dianggap spam di Facebook. Twitter memiliki gaya penulisan tertentu dan mungkin akan gagal apabila diaplikasikan di FriendFeed.
Anda perlu memahami perbedaan penulisan ini pada masing-masing situs, dan kemudian memastikan bahwa pesan Anda tersampaikan kepada komunitas Anda.
Selanjutnya, lebih bagus Anda menyiapkan dua pesan yang berbeda bagi konsumen Anda yang telah menjadi bagian dari komunitas bisnis Anda baik itu di Twitter ataupun Facebook.
4.     Manfaatkan Jaringan Sosial di Daerah Anda
Bagi sebuah perusahaan kecil, berada pada sebuah pencarian lokal merupakan sebuah kemenangan besar. Pastikan situs Anda berada dimasukkan kedalam direktori di daerah Anda, hal ini untuk membantu konsumen potensial menemukan bisnis Anda ketika mereka membutuhkannya.
Pertama, pastikan terlebih dahulu siapa pesaing Anda. Dan dimana mereka terdaftar? Memeriksa link dari pesaing Anda adalah untuk melihat direktori mereka. Dan pastikan bahwa bisnis Anda telah dimasukkan ke dalam Google Maps, dengan menggunakan bantuan pusat bisnis lokal di Google.
Luangkan waktu untuk memasukkan semua informasi mengenai informasi perusahaan Anda, dan perbarui berita-berita lama tentang perusahaan Anda. Bagi banyak konsumen, ini akan menjadi interaksi pertama mereka dengam bisnis Anda.
5.     Kontes dan Diskon
Membangun komunitas merupakan sebuah langkah pertama dalam memanfaatkan sosial media. Menggunakan komunitas untuk mengarahkan penjualan, menyebarkan pemasaran, dan memperkenalkan operasi perusahaan adalah salah satu kekuatan dari sosial media.
Salah satu cara untuk terus merangsang komunitas Anda untuk tetap menggunakan produk Anda adalah dengan mengadakan diskon atau kontes. Terkadang kontes dapat menciptakan kompetisi diantara pengguna. Misalnya mengadakan kontes bagi penulisan komen terbaik di website Anda.
Diskon juga merupakan cara yang bagus untuk berhubungan dengan komunitas Anda. Dengan memberikan diskon eksklusif, berarti Anda memperhatikan komunitas Anda agar mereka tetap bertahan menggunakan produk Anda.
Kesimpulannya:
Memanfaatkan sosial media untuk kelangsungan hidup perusahaan Anda bukanlah sebuah cara yang sulit. Memanfaatkan keuntungan strategi ini dapat membantu Anda membangun komunitas, serta membuat pemasaran perusahaan Anda menjadi lebih efektif

Sumber :

SII (Strategy Of Information Integration)


Salah satu permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya  terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengalaman, kompleksitas permasalahan yang dijumpai tidak saja bertumpu pada aspek teknis, namun kerap lebih menonjol pada hal-hal yang bersifat non-teknis (baca: politis) yang biasanya didominasi oleh isu “ego sektoral” pada masing-masing institusi yang terlibat. Tanpa adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait.
Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang seyogiyanya dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.
Artikel ini memperlihatkan sebuah metodologi yang dikembangkan dengan menggunakan prinsip pemilihan strategi yang berevolusi dari satu tahapan waktu ke tahapan waktu selanjutnya; dalam arti kata bahwa pendekatan yang dipergunakan adalah merupakan suatu rangkaian strategi yang beragam, yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan proyek integrasi. Metodologi ini dikembangkan oleh penulis berdasarkan teori evolusi standar yang diperkenalkan oleh seorang guru besar dari Massachusetts Institute of Technology.

FENOMENA INTEGRASI SISTEM INFORMASI

Tuntutan globalisasi dan persaingan bebas serta terbuka dewasa ini secara langsung telah memaksa berbagai organisasi komersial seperti perusahaan maupun non komersial seperti pemerintah untuk menata uang platform organisasinya.
Dalam konteks ini, berbagai inisiatif strategi ditelurkan oleh sejumlah praktisi organisasi yang masing-masing mengarah pada keinginan berkolaborasi atau berkooperasi untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing (baca: coopetition = collaboration to compete). Terkait dengan hal ini, sejumlah fenomena yang menggejala akhir-akhir ini antara lain:
  • Terjadinya merger dan akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industry vertikal, seperti: perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
  • Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi antar anak-anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha;
  • Strategi kerjasama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi;
  • Tuntutan berbagai mitra usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi; dan lain sebagainya.
Adanya berbagai fenomena tersebut secara tidak langsung memberikan dampak bagi manajemen organisasi, terutama dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber dayanya masing-masing. Beragam tuntutan yang bermuara pada keinginan untuk ”mengintegrasikan” secara fisik maupun relasi
dua atau lebih organisasi tersebut bermuara pada kebutuhan melakukan upaya ”sharing” sejumlah sumber daya data dan informasi (maupun pengetahuan) yang dimiliki sesama organisasi.
Artinya adalah bahwa, dua atau lebih sistem informasi yang ada harus diupayakan untuk ”diintegrasikan”. Terkait dengan hal ini, pengalaman membuktikan bahwa proses tersebut tidaklah sesederhana yang dipikirkan. Lamanya proses integrasi dan sering kandasnya usaha tersebut menggambarkan tingkat kesulitan atau kompleksitas usaha integrasi yang dimaksud. Banyak kalanagan praktisi menilai bahwa masalah utama yang dihadapi bukanlah karena kendala teknis, namun lebih banyak didominasi oleh hal-hal yang non teknis (baca: politik organisasi). Tidak banyak pihak yang mampu mencari jalan keluar dalam menghadapi kenyataan ini.

METODOLOGI SEBAGAI BAHASA BERSAMA
Dengan mempelajari sejumlah ilmu perilaku organisasi, jalan buntu politisasi tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan sebuah metodologi yang disusun berdasarkan fenomena resistensi yang kebanyakan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
­       Ego sektoral organisasi yang sangat tinggi sehingga menutup kemungkinan untuk mau diatur atau bekerjasama dengan organisasi lain (kecuali jika yang bersangkutan menjadi pemimpin konsorsium);
­       Anggapan bahwa sistem informasi merekalah yang terbaik dibandingkan dengan yang dimiliki oleh pihak-pihak mitra lainnya;
­       Konteks kepentingan yang berbeda pada setiap organisasi sehingga sulit dicari titik temu yang memungkinkan untuk melakukan integrasi secara cepat;
­       Berebutan untuk menjadi pimpinan tim integrasi dalam sebuah konsorsium kerja sama;
­       Ketidakinginan untuk saling membagi data, informasi, maupun pengetahuan yang dimiliki karena akan dianggap mengurangi keunggulan kompetitif individu maupun organisasi;
­       Ketidaktahuan harus memulai usaha integrasi dari mana sehingga kondusif untuk dilakukan sejumlah pihak terkait; dan lain sebagainya.

Pendekatan dimaksud adalah dengan menggunakan metodologi yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi seperti yang dijelaskan berikut ini.
Gambar EVOLUSI STRATEGI INTEGRASI

Tahap I : Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Pada tahap pertama ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing
organisasi.
Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya. Hasil kajian ini sangatlah berguna untuk tahapan selanjutnya, terutama nanti dalam melihat cara-cara mengatasi keterbatasan masingmasing sistem informasi terkait.

Adanya tahap ini juga bermanfaat bagi mereka yang selama ini belum tahu benar mengenai karakteristik dan spesifikasi sistem informasi yang dimiliki untuk dapat lebih mengerti kapabilitas kemampuan sistem yang sebenarnya. Aktivitas eksploitasi yang dimaksud dapat hanya merupakan sebuah kajian atau simulasi analisa belaka atau benar-benar dilakukan pengembangan sistem yang dimaksud. Berbagai pendekatan teori manajemen dapat dipakai untuk membantu proses eksploitasi ini, seperti misalnya : SWOT, risk assessment, gap analysis, value assessment, dan lain sebagainya. Esensi keluaran (baca: outcome) dari tahap ini adalah pemahaman akan keunggulan dan keterbatasan sistem informasi yang dimiliki organisasi dalam hal memenuhi visi dan misi organisasi yang bersangkutan maupun dalam kaitannya dengan kebutuhan organisasi mitra lainnya yang diajak bekerjasama.

Tahap II : Lakukan Integrasi Tak Tampak
Setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Karena Tahap I yaitu kajian kapabilitas sudah dilakukan, tidak akan ada satu organisasi pun yang berani ”berbohong” atau ”membual” bahwa hanya sistem informasinyalah yang dapat menyediakan kebutuhan kerjasama konsorsium.
Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui CIO-nya (CIO = Chief Information Officer) – atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling diperkenalkan dan dipertukarkan.
Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masingmasing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Artinya adalah bahwa secara vertikal, masing-masing sistem informasi tetap melayani setiap organisasi terkait, sementara secara horisontal telah dilakukan proses integrasi melalui penambahan komponen-komponen baru hasil diskusi beragam organisasi yang terlibat (misalnya: interface, middleware, application integration system, database clearing house, dsb.). Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.

Tahap III : Kehendak Berbagi Pakai
Ketika skenario pada tahap kedua telah berjalan dengan baik (baca: efektif), langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Tentu saja efisiensi dan optimalisasi tertinggi belum terlihat dalam solusi tersebut karena dibangun dengan paradigma ”tidak mengganggu” masing-masing sistem informasi. Sekali lagi para CIO akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Dalam konteks inilah mulai terlihat adanya tawaran untuk misalnya menggunakan server dari organisasi A, aplikasi dari organisasi B, database dari organisasi C, jaringan dari organisasi D, dan lain sebagainya. Semua itu terjadi sebagai dampak kehendak untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga seluruh CIO merasa tertantang intelejensianya dalam menghasilkan sistem yang dimaksud. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah
mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.

Tahap IV : Redesain Arsitektur Proses
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal (baca: internal stakeholder). Ketika konsorsium organisasi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan pemilik kepentingan eksternal, seperti misalnya pelanggan atau publik, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi dambaan mereka. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas organisasi tidak dilakukan aktivitas redesain proses.
Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para CIO, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Kegiatan kolaborasi ini akan efektif jika bermula dari akhir, dalam arti kata menggunakan kebutuhan pemegang kepentingan akhir (yaitu pelanggan atau publik) sebagai target solusi redesain. Dengan berpegang pada konsep dan teori BPR (= Business Process Reengineering) sejumlah usaha untuk melakukan eliminasi, simplifikasi, integrasi, dan otomatisasi proses akan dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah semangat kolaborasi antar CIO yang harus ditularkan ke para pimpinan organisasi.
Biasanya yang dilakukan adalah para CIO melakukan kajian terlebih dahulu, dan mendesain arsitektur proses baru (baca: tentatif) yang dipresentasikan kepada para pimpinan dengan sebuah pesan penting yaitu desain terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.

Tahap V : Optimalkan Infrastruktur
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Dalam kaitan inilah maka optimalisasi sistem informasi terintegrasi yang bercikal bakal pada masing-masing sistem informasi organisasi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen-komponen lengkapnya seperti: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya.
Perlu diperhatikan bahwa proses optimalisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan utama dengan batasan (baca: contraint) tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

Tahap VI : Transformasi Organisasi
Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.
Sistem informasi masa kini yang dibangun dengan menggunakan paradigma rumah tumbuh dan berbasis komponen (baca: object-based approach) secara tidak langsung akan menular kepada karakteristik dari organisasi terkait. Artinya, sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya:
­       Transformasi dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses;
­       Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan;
­       Transformasi dari organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan internal
­       menjadi organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan eksternal;
­       Transformasi dari organisasi berbasis rantai nilai fisik menjadi organisasi berbasi rantai nilai virtual; dan lain sebagainya.

Tahapan Setelah Integrasi
Dengan memperhatikan rangkaian kejadian di atas, terlihat bahwa proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. Hal inilah yang sebenarnya menjadi kunci untuk melumerkan ketegangan politis yang terjadi dalam setiap proyek penggabungan atau kolaborasi sistem informasi. Dalam prakteknya, rangakaian tahapan tersebut akan berlangsung membentuk siklus hidup yang tidak berkesudahan, sejalan dengan keinginan setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu. Tentu saja setelah melalui proses evaluasi dan pembelajaran yang  terjadi secara kontinyu dan berkesinambungan.


Sumber :

CIM (Corporate Information Management)


Konsep Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut beberapa ahli SIM adalah :
·         Menurut Robert G. Murdick & Joel E Ross, SIM adalah Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambialn keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
·         Menurut Gordon B Davis, SIM adalah Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Dari definisi diatas dapat diuraikan lebih lanjut bahwa :
Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.

Untuk lebih memahami definisi dari SIM, perhatkan model definisi SIM dibawah ini :

Pemroses informasi berada pada sebelah kiri. Ia mencakup komputer dengan database yang berisi data dan infomasi yang berasal data dan informasi yang berasal dari internal dan lingkungan dan juga perpustakaan software. Unsur penting lain yang walaupun tidak nampak pada model tersebut adalah staf spesialis infomasi. Pemroses informasi memberikan informasi dalam tiga bentuk dasar kepada pemakai SIM. Pemakai, yang ditampilkan di tengah dengan diagram organisasi ditempatkan pada tingkat organisasional dan dalam semua area fungsi.
Sisi sebelah kanan dari model menunjukkan bagaimana informasi digunakan dalam pemecahan masalah. Tanda panah besar yang menghubungkan ketiga bentuk informasi dengan langkah pemecahan masalah menunjukkan bagaimana pemakai menerapkan output SIM. Informasi tersebut memberi keterangan kepada masalah, bukan kepada keputusan tertentu, dan ia diperuntukkan bagi manajer untuk menentukan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas :
·       Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
·       Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
·       Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Struktur Organisasi dan Teori Manajemen
·         Organisasi merupakan alat yang digunakan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keberhasilan organisasi merupakan gabungan antara kemahiran manajerial dan keterampilan teknis para pelaksana kegiatan operasional. Manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasi. Tujuan mempelajari organisasi pada umumnya untuk memperbaiki antar hubungan manusia, perilaku organisasi, berusaha menolong manusia dan organisasi agar dapat saling berhubungan secara lebih efektif.
·         Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen diibaratkan darah yang mengalir pada tubuh manusia, yang penerapannya sangat situasional tergantung dari situasi dan kondisi serta kekhasan dari organisasi yang memakainya.
·         Manajemen terdiri dari fungsi-fungsi berupa perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengkoordinasian, pengarahan dan pengendalian adalah menyangkut kegiatan pembentukan struktur, pengambilan keputusan dan interaksi manusia.
·         Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memilik iarti seni melaksanakan dan mengatur. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.



Karakteristik SIM
·         Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information   System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
·         Merupakan tujuan untukmempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi.
·         Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output.
·         Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.

 
Klasifikasi Sistem


ENAM DIMENSI CORPORATE INFORMATION MANAGEMENT
Meskipun konsep manajemen informasi perusahaan (CIM) telah ada selama beberapa tahun penulis berjuang untuk mendapatkan definisi yang jelas tentang apa manajemen informasi perusahaan ini. Dalam blog ini penulis akan mencoba untuk pertama mendefinisikan dan menyajikan kerangka kerja untuk melihat berbagai dimensi manajemen informasiperusahaan. manajemen informasi perusahaan adalah proses
·         Arti strategis membuat,
·         Perencanaan pasokan untuk kebutuhan informasi masa depan,
·         Meningkatkan nilai utilitas sumber daya informasi yang tersedia,
·         Menghilangkan informasi yang berlebihan,
·         Memastikan kepatuhan terhadap undang-undang,
·         Dan meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi,


1.      Membuat rasa Strategis ( Strategic sense making )
Korporasi menghadapi massa informasi yang dihasilkan luar informasi. Sebuah kekayaan potensi untuk mengidentifikasi tren perubahan, penting bagi organisasi, yang tersembunyi dalam berbagai sumber informasi eksternal. manajemen informasi perusahaan bertugas untuk mengidentifikasi kredibel dan relevan sumber informasi eksternal dan membangun sistem rasa dan respon yang memungkinkan tren bisnis melacak dan memberikan informasi yang diinterpretasikan untuk respon tindakan yang tepat.
2.      Perencanaan untuk kebutuhan masa depan (Planning for future needs )
Perubahan telah menjadi bagian dari bisnis normal. Sebagian besar perusahaan korporasi memiliki berbagai proyek mendorong inisiatif bisnis baru. Ketika sebuah proyek mengubah cara bisnis melakukannya hampir selalu menyiratkan bahwa akan ada kebutuhan informasi baru. Sebuah proses bisnis baru yang perlu dipantau dan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. inisiatif baru selalu membawa dengan mereka elemen risiko. Kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif strategis adalah untuk merencanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan informasi baru.
3.      Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia (Increasing the utility value of available information)
Bisnis adalah didukung oleh siklus hidup informasi. Informasi persyaratan yang mendefinisikan, informasi ditangkap, informasi didistribusikan ke titik kebutuhan dan akhirnya informasi tersebut didistribusikan ke titik pengambilan keputusan. Nilai utilitas informasi didasarkan pada apakah informasi yang meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional. Utility sering merupakan fungsi dari relevansi, akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu dengan mana informasi ini tersedia di titik kebutuhan. Nilai utilitas informasi Namun lebih dari relevansi, dll akurasi karena juga tergantung pada seberapa baik orang dilengkapi untuk menggunakan informasi. manajemen informasi perusahaan harus memastikan bahwa proses berada di tempat untuk memastikan bahwa kualitas tinggi lahan informasi di tangan orang-orang berkualitas tinggi. Dalam ini bertujuan perbedaan antara Teknologi Informasi dan sumber daya manusia mengaburkan. Pada dasarnya manajemen informasi perusahaan menjamin proses bisnis dialog perbaikan berkesinambungan antara bisnis dan Teknologi Informasi untuk memastikan informasi yang tepat tersedia untuk mengamankan ia kelancaran proses bisnis.
4.      Menghilangkan informasi yang berlebihan (Eliminating redundant information )
Kutukan dari era informasi adalah kelebihan informasi. Di hampir setiap organisasi masih ada perangkat lunak modul berjalan dan membuat laporan yang tidak ada orang yang tertarik dalam manajemen informasi perusahaan harus mengidentifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis ini dan informasi apa yang seharusnya tidak lagi diberikan.Dengan sengaja mengelola dari sumber-sumber informasi yang telah menjadi berlebihan biaya teknologi informasi dapat dikurangi tajam. 
5.      Memastikan kepatuhan terhadap undang-undang (Ensuring compliance to legislation)
Legislasi adalah penangkapan dengan kekhasan era informasi. Legislasi menuntut bahwa suatu perusahaan melindungi informasi klien terhadap penyalahgunaan. undang-undang lainnya adalah di tempat untuk mengamankan hak pemegang saham untuk memiliki akses ke informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan investasi. manajemen informasi perusahaan harus terus-menerus menginterpretasikan persyaratan hukum dan memastikan bahwa semua langkah berada di tempat untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang. 
6.      Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi (Increase the return on investment in information technologies )
Pengembalian investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. manajemen informasi perusahaan memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah value driver utama bagi manajemen informasi perusahaan adalah untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi yang cukup terlindung dari penyalahgunaan dan pelecehan. 

 Model pengolahan informasi pada struktur organisasi
Pihak manajemen sangat membutuhkan informasi yang sangat berguna untuk mengambil keputusan. Setiap tingkatan manajemen, membutuhkan informasi yang berbeda-beda.
Terdapat 2 tipe informasi untuk tingkatan manajemen, yaitu:
a.    Manajemen Tingkat Atas
     Manajemen tingkat atas merupakan manajemen tingkat strategi, informasi yang dibutuhkan lebih tersaringa tau lebih ringkas.
     Sebagai contoh : Informasi mengenai grand total penjualan yang terjadi.
b.    Manajemen Tingkat Menengah
     Manajemen menengah merupakan manajemen tingkat taktik, informasi yang dibutuhkan lebih tersaring untuk mengendalikan manajemen.
     Sebagai contoh : Informasi mengenai semua total penjualan yang terjadi untuk tiap-tiap daerah.
c.    Manajemen Tingkat Bawah
     Manajemen tingkat bawah merupakan manajemen teknis yang membutuhkan laporan yang terinci, karena digunakan untuk mengendalikan operasi.
     Sebagai contoh : Informasi mengenai semua penjualan yang terjadi untuk tiap-tiap daerah.

Kemampuan sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
·       Pemrosesan data batch
·       Pemrosesan data tunggal
·       Pemrosesan on-line, real time
·       Komunikasi data dan switching pesan
·       Pemasukan data jarak jauh dan up date file
·       Pencarian records dan analisis
·       Pencarian file
·       Algoritme dan model keputusan
·       Otomatisasi kantor.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Sebenarnya secara teori, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM), namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer, sehingga timbulah sistem informasi berbasis komputer (CBIS). Berikut ini merupakan bagan yang menjelaskan SIM sebagai sub unit suatu sistem.

Bagan diatas menunjukkan SIM sebagai subsistem Sistem Informasi Berbasis Komputer
Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, diantaranya :
•    Pencarian data
•    Penginformasian data kepada user (dapat berupa report text, dalam bentuk tabel, atau dalam bentuk grafik)
•    Penyimpanan data
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Yang perlu diingat bahwa jangan sampai keberadaan sistem tersebut justru menimbulkan masalah baru didalam perusahaan.
Setelah diperkenalkan konsep pemograman visual, sebuah SIM dapat dibuat dengan mudah dan pihak pengguna pun tidak mengalami kesulitan untuk mengoperasikannya.    Bahasa pemograman yang digunakan dalam perancangan SIM pada tugas akhir ini adalah PHP. Sedangkan bahasa pendukung bagi program yag dibuat adalah MySQL, yaitu sebuah bahasa pemograman yang digunakan dalam sebuah konsep database
Faktor-faktor yang menyebabkan SIM kurang berkembang dalam organisasi/perusahaan
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
a.       Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
b.      Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
c.       Kurangnya perencanaan yang memadai
d.      Kurang personil yang handal
e.       Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Untuk meraih keberhasilan dalam pengembangan SIM, perlu diperbaikinya system lama, terutama jika disebabkan beberapa hal berikut ini :
1.   Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
·         Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
·         Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2.   Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3.   Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah

Indikator Diperlukannya Pengembangan SIM
1.      Keluhan pelanggan
2.      Pengiriman barang yang sering tertunda
3.      Pembayaran gaji yang terlambat
4.      Laporan yang tidak tepat waktu
5.      Isi laporan yang sering salah
6.      Tanggung jawab yang tidak jelas
7.      Waktu kerja yang berlebihan
8.      Ketidakberesan kas
9.      Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10.  Banyaknya pekerja yang menganggur
11.  Kegiatan yang tumpang tindih
12.  Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13.  Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14.  Persediaan barang yang terlalu tinggi
15.  Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16.  Biaya operasi yang tinggi
17.  File-file yang kurang teratur
18.  Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19.  Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20.  Investasi yang tidak efisien
21.  Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22.  Kapasitas produksi yang menganggur
23.  Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Sistem Pelaporan Manajemen
Tujuan utama dari sistem pelaporan manajemen adalah menyampaikan laporan periodik yang diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh manajer. Tiga macam informasi yang diperlukan oleh pengambilan keputusan antara lain :
1.   Informasi-informasi yang diperlukan untuk mengendalikan penggunaan sumber-sumber
2.  Laporan yang berhubungan dengan keefktifan pencapaian tujuan sebagai fungsi dari penggunaan sumber-sumber
3.   Laporan-laporan yang berhubungan dengan efesiensi dari operasi dan pengelolaan sumber-sumber
Struktur dari manajemen sistem pelaporan akan mengikuti struktur dari proses manajemen, dan tingkat detail laporan tergantung pada tingkat delegasi wewenang dan tanggung jawab.

Sumber :