BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 24 Desember 2010

Perbaikan UTS Jaringan Komputer Lanjut


Nama : Riko Aprilianto
NPM : 50407728
Kelas : 4 IA 15
No. Absen : 40

Diketahui sebuah contoh kasus yaitu suatu bank membutuhkan sebuah jaringan subnet untuk masing masing bagiannya sebagai berikut :
IP Public : 172.16.0.0/16
172.16.X.N /16
X = absen dalam kelas
N = Jumlah Netmask

Untuk Skema Jaringan nya sebagai berikut :
Pada gambar tersebut terlihat setiap 2 bagian terhubung ke satu router. Bagian keuangan dan marketing terhungung dengan router2 dan bagian HRD dan TI terhubung dengan router3, lalu router2 dan router3 terhubung dengan router1.

          Untuk IP yang digunakan ialah 172.16.X.N /16, dengan variabel X merupakan nomor absen penulis. Nomor absen penulis = 16.

Bagian Keuangan
          Untuk bagian Keuangan diketahui membutuhkan host sebanyak 25 buah, maka ada 25 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
          Keuangan = 25 + 1 + 1 + 1 = 28 (desimal) = 11100 (biner) = 5 digit, maka IP Total yang digunakan merupakan 2^5 = 32.
Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11100000 /27
= 255.255.255.224
          Kemudian untuk alamat Network = 172.16.16.0, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 0 + 32 - 1= 31, sehingga didapat 172.16.16.31.
          Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 0 + 1 = 1, sehingga didapat 172.16.16.1.
          Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.16.2 sampai 172.16.16.30.

Bagian Marketing
          Untuk bagian Marketing diketahui membutuhkan host sebanyak 50 buah, maka ada 50 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
          Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 53 (desimal) = 110101 (biner) = 6 digit, maka IP Total yang digunakan merupakan 2^6 = 64.
Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11000000 /26
= 255.255.255.192
Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 31 + 1 = 172.16.16.32, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 32 + 64 - 1= 31, sehingga didapat 172.16.16.95.
Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 32 + 1 = 33, sehingga didapat 172.16.16.33.
Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.16.34 sampai 172.16.16.94.

Bagian HRD
          Untuk bagian HRD diketahui membutuhkan host sebanyak 10 buah, maka ada 10 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
          Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 13 (desimal) = 110101 (biner) = 4 digit
maka IP Total yang digunakan merupakan 2^4 = 16.
Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
= 255.255.255.240
Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 95 + 1 = 172.16.16.96, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 96 + 16 - 1= 111, sehingga didapat 172.16.16.111.
Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 96 + 1 = 97, sehingga didapat 172.16.16.97.
Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.16.98 sampai 172.16.16.110.

Bagian TI
Untuk bagian TI diketahui membutuhkan host sebanyak 10 buah, maka ada 10 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 13 (desimal) = 110101 (biner) = 4 digit
maka IP Total yang digunakan merupakan 2^4 = 16.
Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
= 255.255.255.240
Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 111 + 1 = 172.16.16.112, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 112 + 16 - 1= 127, sehingga didapat 172.16.16.127.
Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 112 + 1 = 113, sehingga didapat 172.16.16.113.
Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.16.114 sampai 172.16.16.126.
Untuk lebih jelasnya akan saya coba tampilkan dalam bentuk tabel berikut ini :  
NB : (klik gambar untuk lebih jelas)

Senin, 06 Desember 2010

Tes Akhir (Jaringan Komputer Lanjut)


Nama   :  RIKO APRILIANTO
Kelas   :  4IA15
NPM   :  50407728

1. Service yang cara kerjanya mirip dengan mengirim surat adalah :
a. Connection Oriented c. Semua jawaban benar
b. Connectionless Oriented d. Semua jawaban salah
jawab : A

2. Nama lain untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) adalah :
a. Non-Intelligent TDM c. Asynchronous TDM
b. Synchronous TDM d. Semua jawaban benar
jawab : B

3. Hubungan laju transmisi data dengan lebar pita saluran transmisi adalah :
a. Laju transmisi naik jika lebar pita berkurang.
b. Laju transmisi naik jika lebar pita bertambah.
c. Laju transmisi tidak bergantung pada lebar pita.
d. Semua jawaban salah.
jawab :D

4. Teknik encoding Bipolar-AMI dan Pseudoternary termasuk dalam teknik :
a. Multilevel Binary c. Biphase
b. NRZ d. Manchester
jawab : A

5. Jika dua frame ditransmisikan secara serentak maka akan menyebabkan terjadinya tubrukan. Kejadian ini dalam jaringan dikenal dengan istilah :
a. Contention c. Crash
b. Collision d. Jabber
jawab :C

6. Salah satu protocol CSMA yang tidak terus menerus mendengarkan channel adalah :
a. 1-persistent c. nonpersistent
b. p-persistent d. CSMA/CD
jawab :D

7. Salah satu protocol yang bebas dari tubrukan adalah :
a. Bit-Map c. Carrier Sense
b. CSMA d. ALOHA
jawab :C

8. Selective Repeater merupakan istilah lain dari :
a. Router c. Gateway
b. Bridge d. Repeater
jawab :A

9. Dalam pemeliharaan ring logis 802.4, frame kontrol yang bertugas untuk mengijinkan suatu stasiun untuk meninggalkan ring adalah :
a. Claim_token c. Token
b. Who_follows d. Set_Successor
jawab :C
10. Algoritma yang digunakan untuk menghindari kemacetan adalah :
a. Broadcast Routing c. Optimal Routing
b. Flow Control d. Flooding Routing
jawab :B

11. Algoritma routing yang menggunakan informasi yang dikumpulkan dari subnet secara keseluruhan agar keputusannya optimal adalah :
a. Algoritma Global c. Algoritma Terisolasi
b. Algoritma Lokal d. Algoritma Terdistribusi
jawab :D

12. Keuntungan multiplexing adalah :
a. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk satu terminal
b. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk banyak terminal
c. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk banyak terminal
d. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk satu terminal
jawab :B

13. Jenis kabel UTP digunakan untuk jaringan Ethernet :
a. 10Base2 c. 10BaseT
b. 10Base5 d. Semua jawaban benar
jawab :C

14. Suatu algoritma routing yang tidak mendasarkan keputusan routingnya pada kondisi topologi dan lalulintas saat itu adalah :
a. Non adaptive c. RCC
b. Adaptive d. Hot potato
jawab :A

15. Data/message yang belum dienkripsi disebut dengan :
a. Plaintext c. Auntext
b. Ciphertext d. Choke Packet
jawab :A

16. Algoritma Kontrol Kemacetan yang menjaga jumlah paket tetap konstan dengan menggunakan permits yang bersirkulasi dalam subnet adalah :
a. Kontrol Arus c. Pra Alokasi Buffer
b. Kontrol Isarithmic d. Choke Packet
jawab :C

17. Sekumpulan aturan yang menentukan operasi unit-unit fungsional untuk mencapai komunikasi antar dua entitas yang berbeda adalah :
a. Sintaks c. Protokol
b. Timing d. Routing
jawab :C

18. Algoritma yang digunakan oleh transparent bridge adalah :
a. RCC c. Flooding
b. Backward Learning d. Shortest path
jawab :B

19. Dalam model OSI internetworking membagi lapisan network menjadi beberapa bagian, kecuali
a. Intranet sublayer c. Internet sublayer
b. Access sublayer d. Enhanchement sublayer
jawab :A

20. Teknik time domain reflectometry digunakan pada standard IEEE:
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5
jawab :B

21. Suatu cara yang mempunyai kemampuan untuk menyedian privacy, authenticity, integrity dan pengamanan data adalah :
a. Enkripsi c. Deskripsi
b. Antisipasi d. Semua jawaban salah
jawab :A

22. Tujuan adanya jaringan komputer adalah…..
a. Resource sharing c. High reability
b. Penghematan biaya d. Semua jawaban benar
jawab :D

23. Mengontrol suapaya tidak terjadi deadlock merupakan fungsi dari lapisan :
a. Network Layer c. Data link Layer
b. Session Layer d. Application Layer
jawab :A

24. Frame yang terjadi apabila suatu stasiun mentransmisikan frame pendek kejalur ring yang panjang dan bertubrukan atau dimatikan sebelum frame tersebut dikeluarkan. Frame ini disebut dengan istilah :
a. Orphan c. Pure
b. Beacon d. Semua jawaban salah
jawab :B

25. Wire center digunakan pada standar :
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5
jawab :B

26. Komponen dasar model komunikasi adalah :
a. Sumber c. Media
b. Tujuan d. Semua benar
jawab :D

27. Di bawah ini termasuk Broadcast network :
a. Circuit Switching c. Satelit
b. Paket Switching d. Semi Paket Switching
jawab :C

28. Paket radio termasuk golongan :
a. Broadcast c. Publik
b. Switched d. Semua benar
jawab :A

29. Di bawah ini termasuk guided media :
a. UTP c. Fiber Optik
b. Coaxial d. Semua benar
jawab :D

30. Modul transmisi yang sifatnya searah adalah :
a. Pager c. TV
b. Simpleks d. Semua benar
jawab : C

Jaringan Optik Sinkron (SONET)

Komunikasi Broadband
Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Definisi broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2Mbps”.
Faktor pendorong broadband :
·       Untuk pemerintah
a.     Broadband dilihat sebagai infrastruktur penting untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah di bidang sosio-ekonomi.
b.    Untuk mendorng penyediaan layanan public seperti E-governance, E-learning, Tele-medicine 
·      Untuk Penyelenggara Jaringan / Jasa Telekomunikasi
a.     Suatu pilihan untuk mengurangi penurunan pendapatan dari teknologi lama (POTS/PSTN).
b.      Potensi tambahan pendapatan dari Layanan Nilai Tambah.
c.       Potensi penambahan secara eksponensial dalam ARPU.
·         Untuk Konsumen
a.       Tersedianya rentang aplikasi yang lebih banyak dan lebih kaya.
b.      Akses yang lebih cepat terhadap informasi.
c.       Layanan yang semakin mengarah konvergensi (VOIP, Video on Demand).

SONET
Synchronous optical network (SONET) menawarkan biaya transport yang efektif pada jaringan akses dan jaringan inti/core. Lapisan optic menyediakan layanan transport untuk aplikasi jarak jauh. Dia juga secara langsung men-support layanan data.
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
  • Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
  • Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
  • Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.

 Prinsip Kerja dari ATM


ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN. Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan transmisi. Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.

 Sebuah  sel terdiri atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah header. Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan. Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim. Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.
Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel. Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia. Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing

DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan teleponsetempat. Biasanya kecepatan downolad dari DSL berkisar dari 128 kbit/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan upload lebih rendah dari download untuk ADSLdan sama cepat untuk SDSL.
Modem digital subscriber line (DSL) adalah jenis modem yang digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi (PC) keInternet.  Modem  DSL dapat menyediakan akses Internet yang cepat, karena dirancang untuk digunakan dengan koneksi DSL berkecepatan tinggi. Koneksi modem DSL dianggap jauh lebih cepat daripada koneksi dial-up internet. Selain kecepatan yang lebih besar, layanan DSL memungkinkan pengguna untuk berbicara di telepon sambil mengakses internet.
Sebuah Modem DSL  lain, disebut sebagai asymmetric DSL(ADSL) modem, menyediakan layanan yang mirip, dengan pengecualian kecepatan yang diberikan oleh modem dial-up. Namun, ada beberapa perbedaan utama dalam setup dan make up teknologi dari modem DSL. Sebagai contoh, modem dial-up sering, meskipun tidak selalu, diinstal di dalam terminal komputer. Sebaliknya, modem DSL biasanya eksternal dan terhubung ke komputer via port USB atau Ethernet.
Ada modem ADSL yang menggunakan baik USB atau port Ethernet, maupun yang dirancang untuk keduanya. Meskipun modem DSL mungkin mampu bekerja dengan universal serial bus (USB) port, kebanyakan ahli merekomendasikan penggunaan sebuah port Ethernet. Dikatakan bahwa sambungan jauh lebih baik bila port Ethernet yang digunakan.
Sebuah Ethernet DSL modem dapat digunakan pengguna komputer  secara langsung atau yang memiliki jaringan PC. Router dapat digunakan untuk memungkinkan lebih dari satu komputer untuk menikmati koneksi Internet yang sama. Router yang digunakan harus mencakup Network Address Translation (NAT). Sebaliknya, modem USB direkomendasikan untuk digunakan dengan satu komputer saja. Biasanya, modem terhubung langsung melalui port USB tidak dapat mendukung router.

Sumber :

Selasa, 09 November 2010

Subnetting dari IP Kelas B

Pada pembahasan kali akan dibahas masalah Subnetting. Untuk tugas kali ini, diminta untuk melakukan subnetting pada IP kelas B sebanyak 12 subnetting. Pertama kita lakukan perhitungan untuk banyaknya host 
yang mungkin dari 20 hingga 214.

Dengan perhitungan VLSM, contoh pada 214, dimana banyak bit yang dipinjam dapat dihitung dengan rumus 32 – n, sehingga 32 – 14 = 18 dimana 18 merupakan banyaknya bit yang dibutuhkan untuk subnetting pertama. Begitupun untuk 213, menjadi 32-13 = 19, hingga 12 dan seterusnya dapat dilihat pada tabel. 


Pada Kelas B. diambil IP private yaitu 172.16.0.0 yang akan dihitung subnettingnya sebanyak 12. Pada percobaan perhitungan subnetting, disini dilakukan pembatasan jumlah permintaan host pada tiap nilai 2n. Dengan VLSM maka perhitungan subnetting pada kelas B (pemakaian bit), IP HOST, IP Network dan IP Broadcast akan seperti pada tabel berikut :

klik disini untuk lebih jelasnya.

   Pada tabel, jika ingin membangun 15000 HOST dengan cara subnetting dari kelas B dengan IP 172.16.x.x,

->> pertama kali cari 2n yang paling mendekati angka 15000 ditambah 2 (yaitu NID dan BID) menjadi 15002 adalah 214 (16384). Maka IP awal menjadi 172.16.0.0/18. Angka 18 didapat dari 32 – 14, yaitu banyak bit yang dipakai untuk network ID.

->> kedua, bagi nilai 16384 dengan 256(yaitu jumlah maksimal bit 0-255), maka akan didapat hasil sebesar 64, dimana merupakan jumlah network yang menggunakan 18 bit dari 32 bit perhitungan IP. sehingga range IP menjadi 172.16.0.0/18 hingga 172.16.63.255/18.

->> Network ID (NID) = 172.16.0.0, Broadcast ID (BID) = 172.16.63.255/18, dan HOST yang dimungkinkan pada subnetting pertama ini yaitu 172.16.0.1/18 hinga 172.16.63.254/18.

->> Untuk netmask-nya, pertama adalah 255.255.0.0 merupakan netmask awal. setelah di-subnetting, netmask menjadi 255.255.192.0. perhitungannya NID 16 bit + 2bit setelahnya dan sisanya untuk host id. dalam biner menjadi 1111 1111 | 1111 1111 | 1100 0000 | 0000 0000 hinga 1111 1111 | 1111 1111 | 1100 0000 | 1111 1111.

->> untuk selanjutnya, menggunakan cara( 4 langkah diatas) yang sama dalam menentukan NID, BID, Host ID, dan netmask untuk 2n lainya.

Senin, 08 November 2010

PRE-TEST & KUIS JARKOMLAN

Nama  :  RIKO APRILIANTO
Kelas  :  4IA15
NPM  :  50407728

TES AWAL -- VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)

VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)
digunakan untuk membagi IP address menjadi beberapa network.berguna agar menghindari pemborosan pemakaian atau pemberian IP address ke instansi tertentu.VLSM membagi network bukan berdasarkan kelas melainkan berdasarkan subnetmask atau disebut juga Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
Contoh Kasus VLSM :
diketahui :
*Sebuah Gedung 5 lantai
*IP Lokal 200.0.1.0/24
*IP Lokal 200.0.2.0/24
*Kebutuhan perlantai :
# 11 PC untuk Accountung Staff
# 3 PC untuk Ruang Server
# 7 PC untuk IT Staff
# 28 PC untuk Operatinal Staff
# 30 PC untuk CS Staff
1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
TULISKAN SUBNET DALAM TABEL
======================
Jawaban :
Pemahaman soal :
>>Setiap lantai memiliki 30 PC untuk CS Staff, 28 PC untuk Operational Staff, 11 PC untuk Accounting Staff, 7 PC untuk IT Staff, dan 3 PC untuk Ruang Server. Sehingga tiap lantai membutuhkan 79 PC.
>>Masing-masing dari divisi mempunyai router yang saling terhubung dengan router divisi lain, agar bisa berbagi informasi. tiap lantai punya 5 divisi = 5 router dibutuhkan.
>>Tiap lantai juga dihubungkan dengan router sehingga, divisi tiap lantai bisa terhubung, 5 lantai = 5 router dibutuhkan. Contohnya divisi IT staff lt.1 dapat berbagi data dengan divisi IT Staff pada lt.2 dan lainya atau, dengan divisi lain pada lantai lainnya.

1. Skema Network sebagai berikut
 
nb : Untuk lebih jelas klik saja gambarnya

keterangan gambar :

2. Subnetting-nya sebagai berikut
a. Subnet pertama untuk Router pada Divisi
Jumlah divisi = 5
Jumlah lantai = 5
Jumlah router per lantai = 5
#Subnet untuk Router per divisi = 5x (5x 3 Host + 5x (NID+BID))
Berarti 2n – 2 >= 125, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 7 = 25
IP router menjadi 200.0.1.0/25 – 200.0.1.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
-> hasilnya jika 1 router memiliki 3 host + 1 NID + 1 BID = 5 host untuk router per divisi
=>>selanjutnya, lakukan subnetting dari IP 200.0.1.128/25
#Subnet untuk Router per lantai =  5×2 Host + 5x(NID + BID) = 20
Berarti 2n – 2 >= 20, n = 5, jumlah vlsm = 32
Net prefix = 32 – 5 = 27
IP router menjadi 200.0.1.128/27 – 200.0.1.159/27 dengan netmask 255.255.255.224
-> hasilnya router 2 host + 1 NID + 1 BID = 4 host yang dibutuhkan untuk router per lantai.
 
=>> untuk subnet per divisi per lantai dimana memiliki total 79 PC(79 host) + 5 router + 1 NID + 1 BID = 86 host, menggunakan IP 200.0.2.0/24
**Maka menjadi :
Berarti 2n – 2 >= 86, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 5 = 27
IP router menjadi 200.0.2.0/25 – 200.0.2.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
=> hasilnya 5 host + 1 NID + 1 BID = 7 host yang dibutuhkan untuk subnetting per divisi per lantai
 
=>> selanjutnya, dari 5 IP host yang telah dilakukan subnet untuk masing-masing divisi.
- untuk divisi CS Staff : 30 PC ( 30 host) + NID + BID = 32, dengan IP awal 200.0.2.2/25(lt.1), 200.0.2.9/25(lt.2), 200.0.2.16/25(lt.3), 200.0.2.23/25(lt.4), dan 200.0.2.30/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 32, n = 6, jumlah vlsm = 64, net prefix = 32 – 6 = 26
- untuk divisi Operational Staff : 28 PC ( 28 host) + NID + BID = 30, dengan IP awal 200.0.2.3/25(lt.1), 200.0.2.10/25(lt.2), 200.0.2.17/25(lt.3), 200.0.2.24/25(lt.4), dan 200.0.2.31/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 30, n = 5, jumlah vlsm = 32, net prefix = 32 – 5 = 27
- untuk divisi Accounting Staff : 11 PC ( 11 host) + NID + BID = 13, dengan IP awal 200.0.2.4/25(lt.1), 200.0.2.11/25(lt.2), 200.0.2.18/25(lt.3), 200.0.2.25/25(lt.4), dan 200.0.2.32/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 13, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28
- untuk divisi IT Staff : 7 PC ( 7 host) + NID + BID = 9, dengan IP awal 200.0.2.5/25(lt.1), 200.0.2.12/25(lt.2), 200.0.2.19/25(lt.3), 200.0.2.26/25(lt.4), dan 200.0.2.33/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 7, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28
- untuk divisi Ruang Server : 3 PC ( 3 host) + NID + BID = 5, dengan IP awal 200.0.2.6/25(lt.1), 200.0.2.13/25(lt.2), 200.0.2.22/25(lt.3), 200.0.2.27/25(lt.4), dan 200.0.2.34/25(lt.5)
maka  2n – 2 >= 5, n = 8, jumlah vlsm = 8, net prefix = 32 – 3 = 29
>> Hasilnya , dapat dilihat pada tabel dibawah ini
nb :
- Pada Subnet untuk CS Staff, jumlah Host + NID + BID-nya adalah 32 bukan 64, Kenapa? Hal ini dikarenakan jika subnet dengan jumlah host 64 maka hanya cukup untuk lt. 4 ( 4 x 64 = 256), untuk lantai 5 tidak ada sisa untuk subnet. Maka dari itu, host-nya menjadi 32 (30 host, 1 NID, 1 BID) dengan net prefix tetap 26 (5 x 32 = 160).
- Untuk net prefix yang sama pada subnetting, IP-nya akan berlanjut. contoh kasus pd lt.1 untuk CS Staff, yang dimulai dari 200.0.2.2/25 di-subnet menjadi 200.0.2.2/26 – 200.0.2.33/26 sedangkan pada CS Staff lt.2 dimulai dari 200.0.2.9/25 disubnet 200.0.2.9/26 – 200.0.2.40/26, maka IP subnet CS Staff lt.2 ada yang termasuk IP subnet lt.1 untuk CS Staff. Maka dari itu pada CS Staff IP dilanjutkan menjadi 200.0.2.34/26 – 200.0.2.65/26. Begitupun untuk Divisi lainnya.

TES AKHIR -- VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)

Latihan Subnetting, VLSM
Network address : 200.200.200.0/16
Ada 5 network yang dibuat yaitu :
Management 32 host
HRD 16 Host
Administrasi 8 Host
IT 4 Host
Sales 16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).
Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :
Nama Host NA Range Broadcast SM
Management 32 host



HRD 16 Host



Administrasi 8 Host



IT 4 Host



Sales 16 Host





Jawaban :

Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan